Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Membangun Identitas dan Solidaritas Keagamaan

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil komunitas. Kegiatan ini dilakukan di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, dengan latar belakang adanya persoalan utama berupa lemahnya identitas ruang akibat ketiadaan papan nama gang, keterbatasan kualitas pendidikan agama anak-anak di mushola, serta kegiatan keagamaan yang masih terbatas pada aspek spiritual tanpa diarahkan pada penguatan solidaritas sosial. Permasalahan tersebut menuntut intervensi terstruktur agar potensi desa dapat berkembang secara optimal. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dengan memadukan lima strategi: pendidikan masyarakat melalui penyuluhan dan kajian keagamaan; difusi ipteks dengan pembuatan papan nama gang; pelatihan baca tulis Al-Qur’an menggunakan metode demonstrasi; mediasi untuk mempertemukan aspirasi tokoh agama, aparat desa, dan warga dalam kegiatan sosial-keagamaan; serta advokasi berupa pendampingan generasi muda agar dapat melanjutkan program secara berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan hingga ±50 persen, peningkatan minat belajar anak-anak melalui program BTQ, serta terwujudnya papan nama gang sebagai simbol identitas sosial. Selain itu, kegiatan gotong royong menumbuhkan kepedulian lingkungan, sedangkan perbaikan mushola dan masjid meningkatkan kenyamanan ibadah. Temuan ini menegaskan bahwa intervensi sederhana berbasis partisipatif mampu memperkuat identitas desa, meningkatkan kualitas pendidikan agama, dan memperkokoh solidaritas sosial.