Dinamika Tradisi Pendidikan Salaf Pesantren Lirboyo Kediri di Tengah Arus Modernisasi
Keywords:
tradisi salaf, changing and survival, pesantren, modernisasiAbstract
Artikel ini telah merespon masalah perubahan (changing) dan kebertahanan (survival) dalam tradisi salaf pesantren Lirboyo dalam menghadapi arus modernisasi. Dengan menggunakan pendekatan sosio-antropologis, tulisan ini menjadi referensi bagi pesantren lainnya dalam melakukan tata kelola pesantren mempertahankan tradisi pendidikan salaf namun tidak menutup diri dari perkembangan modernisasi. Pesantren Lirboyo lebih fokus pada menghasilkan santri-santri yang berkualitas di zaman modern daripada perubahan mendasar yang keluar dari jati diri pesantren, artinya pesantren Lirboyo menggunakan pola kebertahanan dengan langkah reproduksi. Pertama, reproduksi proses komposisi sistem sosial genetikal secara hierarki yang memegang teguh prinsip bahwa pesantren merupakan warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. Kedua, reproduksi paradigma bangunan keilmuan pesantren (dari ilmu agama saja menjadi perpaduan ilmu agama dengan ilmu umum) yang berimplikasi pada skill dan karakter lulusan pesantren. Ketiga, reproduksi tata kelola pesantren secara desentralisasi dan otonomi pada pondok cabang dan unit-unit yang dimiliki.
Downloads
References
Apple, Michael W. “Ideology, Reproduction, and Educational Reform.” Comparative Education Review 22, no. 3 (October 1, 1978): 367–87. https://doi.org/10.1086/445993.
Brennan, John. “Transformation or Reproduction?” In Higher Education in a Globalising World: International Trends and Mutual Observations A Festschrift in Honour of Ulrich Teichler, edited by Jürgen Enders and Oliver Fulton, 73–86. Higher Education Dynamics. Dordrecht: Springer Netherlands, 2002. https://doi.org/10.1007/978-94-010-0579-1_5.
Bruinessen, Martin van. “Kitab Kuning, Pesantren Dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam Di Indonesia.” Bandung: Mizan 17 (1995).
Dasuki, Hafidz. “The Pondok Pesantren an Account of Its Development in Independence Indonesia.” PhD Thesis, Tesis. Canada: McGill University, 1974.
Dhofier, Zamakhsyari. “The Pesantren Tradition: A Study of the Role of the Kyai in the Maintenance of the Traditional Ideology of Islam in Java,” 1980. https://doi.org/10.25911/5d74e363a6ded.
———. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES, 1982.
Dirdjosanjoto, Pradjarta. Memelihara Umat; Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 1997.
Fauzi, Imron. “The Unique Characteristic of Teacher Development in Mu’adalah Pesantren of East Java.” Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School 3, no. 2 (November 13, 2019): 67-81–81. https://doi.org/10.21070/madrosatuna.v3i2.2668.
Geertz, Clifford. “The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker.” Comparative Studies in Society and History 2, no. 2 (1960): 228–49.
Hannan, Abd. “Santripreneurship and Local Wisdom: Economic Creative of Pesantren Miftahul Ulum.” Shirkah: Journal of Economics and Business 4, no. 2 (December 25, 2019). https://doi.org/10.22515/shirkah.v4i2.267.
Horikoshi, Hiroko. Kyai Dan Perubahan Sosial. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1987.
Huff, Warren D. “Colleges and Universities: Survival in the Information Age.” Computers & Geosciences 26, no. 6 (July 1, 2000): 635–40. https://doi.org/10.1016/S0098-3004(99)00098-9.
Ladjal, Tarek, and Benaouda Bensaid. “A Cultural Analysis of Ottoman Algeria (1516 - 1830) : The North - South Mediterranean Progress Gap.” Islam and Civilisational Renewal 274, no. 1714 (October 2014): 1–19. https://doi.org/10.12816/0009884.
Lombard, Denys. “Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.” Archipel 28, no. 1 (1984): 220–220.
Nurcholish, Madjid. “Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan.” Jakarta: Paramadina, 1997.
Raya, Moch Khafidz Fuad. “Marketing Jasa Di Institusi Pendidikan (Analisis Pemasaran Dalam Pendidikan).” FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman 7, no. 1 (April 15, 2016): 21–52.
———. “Pemasaran Pendidikan Islam: Studi Multi Kasus di Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.” Doctoral, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2019. http://etheses.uin-malang.ac.id/14501/.
———. “Perbandingan Pendidikan Formal Dengan Pendidikan Pesantren.” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 1 (2016): 22–46. https://doi.org/10.38073/jpi.v6i1.30.
———. “Sejarah Orientasi Pendidikan Islam Di Indonesia (Dari Masa Kolonial Hingga Orde Baru).” Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 2 (2018): 228–42. https://doi.org/10.38073/jpi.v8i2.202.
Royani, Ahmad. “Eksistensi Pendidikan Pesantren dalam Arus Perubahan.” Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 16, no. 2 (November 22, 2018): 375–92. https://doi.org/10.21154/cendekia.v16i2.1242.
Steenbrink, Karel A. Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Moderen. Jakarta: LP3ES, 1986.
Steenbrink, Karel Adriaan. “Pesantren, Madrasah, Sekolah: Recente Ontwikkelingen in Indonesisch Islamonderricht.” PhD Thesis, Meppel [Netherlands]: Krips Repro, 1974.
Van Bruinessen, M. M., and Farid Wajidi. “Syu’un Ijtima’iyah and the Kiai Rakyat: Traditionalist Islam, Civil Society and Social Concerns,” 2006.
Waghid, Yusuf. “Islamic Educational Institutions: Can the Heritage Be Sustained?” American Journal of Islamic Social Sciences 14, no. 4 (1997): 35.
Zarkasyi, Hamid Fahmy. “Modern Pondok Pesantren: Maintaining Tradition in Modern System.” TSAQAFAH 11, no. 2 (November 30, 2015): 223–48. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.267.
Zuhdi, Muhammad. “Modernization of Indonesian Islamic Schools’ Curricula, 1945–2003.” International Journal of Inclusive Education 10, no. 4–5 (July 1, 2006): 415–27. https://doi.org/10.1080/13603110500430765.