FENOMENA PEMBERIAN MAHAR UNIK PADA MASYARAKAT MUSLIM SASAK DI TINJAU DARI PLURALISME HUKUM
DOI:
https://doi.org/10.38073/rasikh.v13i1.1710Keywords:
Unique Dowry, Islamic Law, Customary Law, Legal PluralismAbstract
This research is motivated by the unique phenomenon of giving dowry to the Sasak Muslim community, namely in the form of dowry giving grilled chicken, sandels, shrouds, google endsense. Looking at the phenomenon that occurs, it is necessary to look at the concept of giving dowry in Islamic law, and customary law, and then how the legitimacy of giving a unique dowry in Islamic law and customary law is justified. This research is a type of library research (literature study) which is qualitative in nature with a normative-empirical approach. The arguments presented in this study use legal pluralism analysis. Legal pluralism, according to MB Hooker, is a situation characterized by the coexistence of two or more legal systems that interact with each other in the process of legal modernization in a country. Legal pluralism is neutral in nature, meaning that in its interaction there are no forces that dominate each other or are superior to the other. In the case of giving unique dowry, it can be seen that there are no laws that dominate each other, but what is a factor in the legitimacy of the unique dowry is the willingness of women to receive the dowry in accordance with Islamic law or customary law that applies to the Sasak tribal community.
Downloads
References
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Diterjemahkan oleh Abdul Hayyie Al-Kattani. Jakarta: Gema Insani, 2011.
Departemen Agama Republik Indonesia. Kompilasi Hukum Islam. Surabaya: Karya Anda, 2010.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 4 ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Doi, Abdur Rahman I. Perkawinan Dalam Syariat Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.
Gozali, Abdur rahman. Fikih Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003.
Griffiths, Jhon. Memahami Pluralisme Hukum, Sebuah Diskripsi Konseptual. Disunting oleh Tim HuMa. Jakarta: HuMa, 2005.
Hasibuan, Muallim. “Mahar Musamma Dan Mahar Mitsil Dalam Pelaksanaan Perkawinan.” AL-ILMU 8, no. 1 (17 Januari 2023): 12–32.
Hummam, Ibnu. Syarh fath al-Qadir. Cairo: Mustafa al-Baby al-Halaby, t.t.
Ibnu Qudamah. N. Cairo: Maktabah Usaha Keluarga, 1969.
Kafi, Abd. “Mahar Pernikahan dalam Pandangan Hukum dan Pendidikan Islam.” PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 3, no. 1 (26 September 2020): 55–62. https://doi.org/10.32699/paramurobi.v3i1.1436.
Kementrian Agama Republik Indonesia. Alquran dan Terjemah. Bandung: Penerbit J-Art, 2014.
MB Hooker. Legal Pluralism: Indrodution to Colonial and Neo Colonial Law. London: Oxford University Pres, 1975.
Mrd, Misbah. “Konsep Mahar Dalam Al-Qur’an Dan Relevansinya Dalam Masa Ke Kinian.” Al FAWATIH:Jurnal Kajian Al Quran Dan Hadis 5, no. 1 (13 Juni 2024): 123–33. https://doi.org/10.24952/alfawatih.v5i1.11441.
Muchtar, Kamal. Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan Bintang, 2004.
Muhammad Harfin Zuhdi. Praktik merariq : wajah sosial masyarakat sasak. Mataram: LPPIM IAIN Mataram , 2012.
Murdan, Murdan. “Membaca Perkawinan Masyarakat Islam Sasak Dari Perspektif Interlegalitas Hukum.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 10, no. 2 (2018): 115. https://doi.org/10.14421/ahwal.2017.10201.
Muttaqin, Zainul. ““fenomena pemberian mahar unik pada pernikahan pemuda muslim Sasak (Studi kasus di Kabupaten Lombok Timut).” Universotas Islam Negeri Mataram, 2023.
Pemerintah Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (t.t.).
Ratno, Lukito. “segitiga hukum internasional,Municipal dan Islam: Memahami Kompetisi,Interaksi dan Resolusi Hukum di Malaysia.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum 49, No 1 (2015).
Rikardo Simarmata. Mencari Karakter Aksional Dalam Pluralisme Hukum, dalam Pluralisme Hukum Sebuah Pendekatan Interdisiplin. Tim HuMa, 2005.
Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam Indonesia. 5 ed. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2021.
Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid, terj. M.A. Abdurrahman, Fiqh Perbandingan. Semarang: Asy-Syifa, 1990.
Saladin, Bustami. “TRADISI MERARI’ SUKU SASAK DI LOMBOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.” al -iIhkam Vol 8 (2013): hlm.
“Sederet Kisah Pernikahan dengan Maskawin Unik di Lombok, dari 3 Butir Telur hingga Ayam Bakar Halaman all - Kompas.com,” 2020. https://regional.kompas.com/read/2020/11/04/16055931/sederet-kisah-pernikahan-dengan-maskawin-unik-di-lombok-dari-3-butir-telur?page=all.
Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqh Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2006.
Syukron, Muhammad. “Muhammad Syukron yang berjudul “Tinjauan sosiologi hukum keluarga islam terhadap fenomena pemberian mahar di Lombok Tengah.” univesitas Is;am Negeri Mataram, 2022.
“Viral Nikah dengan Mahar Kain Kafan di Lombok Tengah untuk Ingat Mati,” 2023. https://www.detik.com/bali/nusra/d-6579003/viral-nikah-dengan-mahar-kain-kafan-di-lombok-tengah-untuk-ingat-mati.
Wardatun, Atun, Fakultas Syariah, Universitas Islam, dan Negeri Mataran. “Legitimasi Berlapis dan Negosiasi Dinamis pada Pembayaran Perkawinan Perspektif Pluralisme Hukum Pendahuluan Islam , adat , dan negara adalah tiga aspek yang sangat berkaitan di dalam saling menegasikan . Ada banyak aspek dalam hukum keluarga di mana huku.” Al-Ahkam 28, no. 2 (2018): 147–66. https://doi.org/: http://dx.doi.org/10.21580/ahkam.2018.28.2.2438.
Yasrony, Muhammad Aniq. “Mahar Dalam Pernikahan Dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Dalam Rumah Tangga (Analisis Fenomenologis Terhadap Problem Pernikahan Di Masyarakat Jawa).” JATIJAJAR LAW REVIEW 1, no. 1 (19 Maret 2022): 55–69. https://doi.org/10.26753/jlr.v1i1.728.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Affandi Yusuf

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.