Tradisi Ziarah Makam Keramat Habib Abdullah bin Ali Al-Haddad Sangeng Bangil: Tinjauan Sejarah Kebudayaan

Authors

  • Noor Ali Rahmadi Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Pasuruan
  • Kholili Hasib Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Pasuruan
  • Abdur Rahman Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Pasuruan

DOI:

https://doi.org/10.38073/pelita.v1i2.2380

Keywords:

Pilgrimage, Grave, Habib Abdullah Bin Ali Al-Haddad, Islamic Tradition

Abstract

The tradition of visiting graves is a form of religious expression that has developed in various Muslim communities, especially in Indonesia. One of the tombs that has sacred meaning is Habib Abdullah Al-Haddad Sangeng in Bangil which is very deep. Apart from being a final resting place, this tomb also has symbolic meaning as a meeting point between Islamic values ​​brought from Hadramaut and local culture in Indonesia. This research aims to understand how this tradition was formed, the values ​​contained in it, and the role of sacred graves in the socio-religious dynamics of the local community. The research method used is a historical-cultural approach by examining various historical sources, interviews with community leaders, and direct observation at the grave site. The research results show that the grave of Habib Abdullah Bin Ali Al-Haddad has become a pilgrimage center for Muslim communities, not only from Bangil but also from various other regions in Indonesia. Belief in the blessings (barakah) of this tomb is one of the main factors that encourages people to make pilgrimages, perform prayers, and participate in various rituals that have been going on for generations. Apart from the religious aspect, this tradition also has social and cultural dimensions that strengthen community ties, both through religious, economic activities and social interactions that occur during pilgrimage processions. Thus, pilgrimage to sacred graves not only functions as a practice of worship but also as a means of preserving Islamic cultural heritage in the archipelago. This research provides new insight into the importance of sacred graves in shaping the religious and social identity of Muslim communities in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, Yusuf Faisal. “Upaya Tokoh Agama Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama.” Unitria Civic Education Journal 12, no. 2 (2017).

Anwar dkk, Moch. Khoirul. “Pengaruh Atraksi Wisata, Amenitas Dan Aksesibilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Objek Wisata Religi Makam K. H. Abdurrahman Wahid.” Jurnal Ekonomika dan Bisnis Islam 3, no. 2 (2020).

Assegaf, Shadiq. Profil Habib Abdullah Bin Ali al-Haddad, 2024.

———. Tradisi Ziarah di Sangeng Bangil, 2024.

Baharun, Segaf, dan Muhamad Solehudin. “Artificial Learning Environment and Learning Independence in Arabic Learning: Mediating Effect of Learning Creativity.” Eurasian Journal of Educational Research 104, no. 104 (2023): 283–302.

Candra, Nur Rahmat Ardi. “Branding: Video-Foto Instagramable Bagi Pokdarwis Dharma Jati & Komunitas Seni Thinthir Dalam Pengembangan Desa Wisata ‘ABS’(Alam–Budaya–Spiritual) Di Desa Anggrasmanis, Kabupaten Karanganyar.” Jurnal Abdi Seni 15, no. 2 (2023).

Hafidz, H. “Konsep Pendidikan Keluarga dalam Pemikiran Muhammad Thalib.” At Turots: Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 2 (2016).

Ismail, Arifuddin. “Ziarah ke Makam Wali: Fenomena Tradisional di Zaman Modern.” Jurnal al-Qalam 19, no. 2 (2019).

Ismail, Roni. “Ritual Kematian dalam Agama Asli Toraja ‘Aluk to Dolo’ (Studi atas Upacara Kematian Rambu Solok).” Religi: Jurnal Studi Agama-agama 15, no. 1 (2019).

Januardi, Arif. “Integrasi Nilai-Nilai Tradisi Masyarakat Sambas dalam Pembelajaran Sejarah.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia 4, no. 2 (2024).

Loir, Henri Chambert. Ziarah dan Wali di Dunia Islam. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2007.

Lubis, Ridwan. Sosiologi Agama Memahami Perkembangan Agama Dalam Interaksi Sosial. Jakarta: Kencana, 2017.

Mulyati, Munung. “Kontribusi MUI dalam Pengembangan dan Penerapan Hukum Islam di Indonesia.” Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial 7, no. 1 (2019).

Prasetiawati, Eka. “Menanamkan Islam Moderat untuk Menanggulangi Radikalisme di Indonesia.” Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 2, no. 2 (2017).

Ridwan, Maulana. “Peranan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nadhlatul Ulama dalam Penyebaran Pendidikan Islam di Indonesia.” Fikrah : Journal of Islamic Education 4, no. 1 (30 Juni 2020): 53–63. https://doi.org/10.32507/fikrah.v4i1.726.

Rohman, Dudung Abdul. Moderasi Beragama Dalam Bingkai Keislaman Di Indonesia. Jakarta: Lekkas, 2021.

Saragih, Erman Sepniagus. “Analisis dan Makna Teologi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Konteks Pluralisme Agama di Indonesia.” Jurnal Teologi Cultivation 2, no. 1 (2018).

Sari, Dyah Ivana. “Objek Wisata Religi Makam Sunan Muria.” Jurnal Al-Fithros 6, no. 2 (2022).

Syaa, Moch. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Terpadu di Sekolah.” Al-Ibrah: Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam 2, no. 1 (2023).

Waliyuddinsyah, Muh Noval, Muhamad Abdul Muid, dan M. Khoirul Umam. “Determinan Partisipasi Wakaf Tunai Dalam Perspektif Millenial.” Afkaruna: International Journal of Islamic Studies (AIJIS) 1, no. 1 (25 September 2023): 44–59. https://doi.org/10.38073/aijis.v1i1.1092.

Wekke, Ismail Suardi. “Pesantren dan Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan: Kajian Pesantren Roudahtul Khuffadz Sorong Papua Barat.” Inferensi: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 6, no. 2 (2012).

Zulfa, Jamalie. “Akulturasi dan Kearifan Lokal dalam Tradisi Baayun Maulid pada Masyarakat Banjar.” El-Harakah: Jurnal Budaya Islam 16, no. 2 (2022).

Downloads

Published

2024-05-30

How to Cite

Rahmadi, N. A., Hasib, K., & Rahman, A. (2024). Tradisi Ziarah Makam Keramat Habib Abdullah bin Ali Al-Haddad Sangeng Bangil: Tinjauan Sejarah Kebudayaan. Pelita: Jurnal Studi Islam Mahasiswa UII Dalwa, 1(2), 226–237. https://doi.org/10.38073/pelita.v1i2.2380

Issue

Section

Articles